Oleh: Rizki Usmul Azan | September 15, 2012

Cara Efektif Melawan Berbagai Penghinaan Terhadap Islam (Sebuah Tazkirah)

Gambar

الحمدلله رب العالمين و الصلاة والسلام على سيدنا محمد و على آله و صحبه و من تابعهم بإحسان إلى يوم الدين

Setelah ditentang habis-habisan di negeri sendiri Makkah Nabi Muhammad saw husnuzon (sangka baik) dengan kota Tha’if d agar bisa menerima Islam. Beliau berjalan kaki kesana untuk menyampaikan da’wah islam, padahal jarak antara Tha’if dan makkah itu sekitar 110 km pada zman itu. Kira-kira sama dengan jarak Jakarta – Sukabumi. Dan jarak sejauh itu masih dipenuhi gurun pasir,panas terik, dan tentunya belum ada minimarket. Belum hilang lelah perjalanan sesampainya di Tha’if Nabi yang mulia malah dihina, dilempar dengan diteriaki gila oleh penduduk Tha’if. Hingga nabi diusir berdarah-darah dari kota itu. Apakah nabi marah-marah dan mengutuk penduduk Tha’if? Tidak, beliau justru berkata “Sesungguhnya mereka tidak tahu. Jika saat ini mereka belum menerima islam, aku berharap semoga anak cucu mereka ada yang beriman..”

Agama ini disebarkan dengan berjalan kaki, dengan pengorbanan, dengan tetesan keringat bahkan darah para da’i, dengan berhijrah antar wilayah, dan dengan menyampaikan kalimat yang haq. itulah awal kemuliaan islam. Umat islam pada awal pergerakannya terlihat hina, tapi ALLAH angkat derajatnya karena konsisten dalam da’wah. Saat ini banyak kita merasa puas da’wah dengan cara-cara instan. Buktinya, ketika islam dilecehkan dan umat islam dibantai, umat islam cuma bisa teriak marah dan mengutuk lewat jaringan sosial, media masa, dan seminar-seminar.

Gelap itu tidak ada, yang ada adalah ketiadaan cahaya. Ketika spektrum cahaya masuk, maka suasana akan terang dan gelap pasti sirna. Ketika yang haq (islam) datang, maka pasti kebatilan akan berubah.

Amerika atau siapapun yang berusaha memerangi islam,  sungguh kondisi mereka ‘gelap’ karena jauh dari islam. Amerika menyerang islam karena amerika tidak tahu apa itu islam. Contohnya, ketika kasus WTC terjadi, apakah islam lantas hancur? tidak, bahkan banyak warga Amerika yang masuk islam karena penasaran dan belajar apa itu islam. Ketika terjadi pembakaran quran, apakah islam melemah, tidak! justru orang – orang berbondong-bondong masuk islam dan membeli al-quran (best seller). Ketika film yang menghina nabi diproduksi, apakah islam menjadi kalah? tidak! justru banyak orang-orang non islam yang tersadarkan dan dengan rela mengucapkan syahadat.

Makar-makar yang dibuat oleh mereka yang membenci islam itu merupakan ketetapan dari ALLAH. Di dalam Al-Quran ALLAH sampaikan “Tidak akan senang/ridho orang-orang Yahudi dan Nasrani terhadap kalian (muslim), sampai kalian mengikuti millah/agama/cara hidup mereka..” Dan justru maker-makar yang mereka lontarkan dengan berbagai cara, apakah lewat pidato, kartun, video, musik, dan sebagainya itu justru menambah kilauan cahaya islam. Dan pasti ALLAH sendiri yang akan memenangkan agama ini. Di dalam al-Quran ALLAH berfirman yang artinya: “Mereka (orang-orang kafir) bermaksud memadamkan cahaya agama ALLAH dengan perkataan-perkataan mereka, tapi ALLAH (justru) menyempurnakan cahaya (agama)-Nya walaupun orang2 kafir itu tidak menyukainya..” (As shaff:8)

Saya tidak begitu khawatir jika orang-orang kafir menyerang umat islam, tapi saya lebih khawatir apabila diri saya tidak memberikan konstribusi apa-apa terhadap amal-amal islam. Saya tidak begitu khwatir orang-orang berbondong-bondong masuk gereja dan kuil, tapi saya lebih khawatir apabila da’wah islam terhenti dan tidak ada yang mau bergerak menyampaikan. Nabi dulu sendirian dalam da’wah, sahabat nabi dulu cuma segelintir dari manusia bumi ketika itu, para tabi’in jumlahnya tidak banyak. Namun, karena mereka korban tinggalkan rumah mereka untuk sampaikan islam akhirnya islam sampai kepada kita hari ini. Kenapa umat islam dihinakan dan kita tak ada kekuatan tuk melawan, jawabnya cuma satu: karena kita telah meninggalkan da’wah dengan cara rasulullah.

Wallahu a’lam

صلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وسلم


Tinggalkan komentar

Kategori